Selasa, 21 Januari 2014

Pantun


Barang Siapa mencari gendang
Dia juga menabuh pada akhirnya
Barang siapa rajin menabung
Kekayaanlah yang didapatkannya

Keluar buah limau 
Masuk kue srikaya
Ayo kita berlomba mencari ilmu
Tuk bekal dihari tua

Kalau laut berbatu karang
Jangan susah diberi rantai
Dari sekarang sudah berbuat curang
Di masa depan rugi diri sendiri

Kawan suka berjungging
Ladang suka dicangkul
Jika kau rajin sembahyang
Maka pahala senantiasa merangkul

Buah ganja jangan dikikir
Dibawa orang dari Bengkulu
Harta barang jangan dipikir
Ingatlah dosa terlebih dahulu

Kuda kelabu menyebrang
Tenggelam kaki pelananya
Pak kumis berperut gendang
Ditertawakan tak pakai celananya                 

Semut jalan berinjit-injit
Rumput bergerak bergoyang-goyang
Sakitnya hati buka sedikit
Dudukbimbang berdiri bimbang

Lagu sendu mengalum merdu
Bagai suara ombak air laut
Taidak kuasa menanggung rindu
Bagai datang rasanya maut

Satu jambang dalam jambang
Terisi air beriak lara
Duduk termenung hamba seorang
Terkenang-kenang wajah dinda

Bunga melati putih warnanya
Bunga asoka berwarna kehijauan
Hati didalam sangat sengsara
Dinda ingat selalu tuan

Satu tupai dua tupai
Baerlari-lari dipinggir sawah
Dari pada hidup bercermin bangkai
Baiklah mati berkalang tanah
 Setetes air didaun pala
Mengalir lamban hingga kesungai
Rasa badan bagai disiksa
Ibarat perahu tak berkemudi
Kemboja tumbuh ditepi kubur
Memang subur cuma sekali
Jika hidup ingin makmur
Timbalah ilmu sejak dini

Gelang emas diatas peti
Ambil lampu padam pelita
Sakit perut tertawa geli
Melihat adik rontok giginya

Pisau seraut dua tiga
Letak dipeti dalam perahu
Sesak dada menahan duka
Tak rela ditinggalkanmu

Meletus bedil dalam kampung
Terkejut hati mendengarnya
Satu masalah tak terampung
Masalah lain menindih harinya

Dari mana hendak kemana
Dari Jepang ke bandara Cina
Rasa cinta katakan saja
Kalau jodoh takkan kemana

Maksud hati hendak ke Bandung
Apa daya tidak tercapai
Rasa rindu cinta tak dapat terbendung
Mengingat wajahmu yang aduhai

Beli kipas dengan pahat
Letak dikaki pedupaan
Jika kita ingin selamat
Ingat selalu perintah tuhan

Hewan itu namanya tringgiling
Diberi makan 3 kali sehari
Ibarat rumput sudang kering
Ditimpa hujan segar kembali

Beli rokok ke Pak Amat
Beli sayur ke Bu Satunah
Setinggi-tinggi tupai melompat
Sekai-kali jatuh ke tanah

Jika diroboh kota baru
Orang menebang pohon keranji
Sekuntum bunga diatas bangku
Dari dia yang aku cintai

Paman datang membawa jambu
Jambu merah dari Siliwangi
Baru sekarang kemda bertemu
Dimana sebenarnya kanda bersembunyi

Dari pantai pergi ke taman
Dari kayu menjadi abu
Siang malam saya pikirkan
Bila kiranya kita bertemu
Ingin beli sepatu sandal
Ke pasar kita mencari
Ibarat dinda barang dijual
Sebut harganya boleh kubeli

Daun terap di atas bukit
Tempat menjemur buah pala
Jika tak ingin sakit
Rajinlah berolahraga

Dendang satu dendang dua
Pecahlah periuh perendangan
Wahai engkau anak muda
Berhati-hatilah mencari teman

Pungut pepaya jatuh dibatu
Payung Jepang di toko nyonya
Ilkhlaslah dalam membantu
Jangan mengharap balas jasa

Rintik-rintik air hujan
Pak Asap membelah kelapa
Sayang menanti wajahmu tuan
Mabuklah dinda sebab bercinta

Musim panas tomat berbuah
Disana sini ulat melilit
Dilihat jinak dipegang susah
Ibarat bulan tinggi dilangit
Tak ada api tak ada asap
Ada hujan ada pelangi
Hendak terbang tidak bersayap
Hendang hinggap tidak berkaki

Dari Lombok hendak ke Bandung
Dari Bandung ke Monokwari
Putus benang boleh disambung
Patah orang habis sekali

Dua kelinci di bebatuan
Makan wortel sambil bermain
Jika tiada karena tuan
Masakan abang datang kemarin

0 komentar:

Posting Komentar