Karena tidak ada
kerjaan, aku pun memutuskan untuk mebuka facebook sekedar untuk bermain
sejenak. Ku upload salah satu foto kartun favorite ku yaitu One Piece. Aku
menulis status seperti ini “ Love you,
Luffy, Zorro,Sanji, Usop, Nami, Chopper, Robin, Fanki, BrookJ”. Setelah beberapa
saat aku membuat status itu, terlihat ada yang mengomentarinya, tertera nama
disana Leleitem kayakvina, aku pun membaca komentarnya.
Leleitem kayakvina : Eh Pit, kamu suka one
piece ya?
Puspita
pita ita : sukaaa beuuzzzz
Leleitem kayakvina: wah kalok
gitu sih, kamu mirip banget sm kakaku dia juga penggemar
One piece.
Puspita pita ita : yang bener Vin!? Mau dong minta
filmnya, pliss
Leleitem kayakvina : Kalok gitu
besok bawa flasdiskmu ya?! Kebetulan kakaku jugapulangnya
Rabu
minggu depan.
Puspita pita ita : siip.
Setelah percakapan bersama Vina
di facebook tadi aku senang bukan kepalang, karena akhirnya aku bisa mengoleksi
film One Piece yang aku idam-idamkan. Tapi sepertinya aku harus bersabar selama
dua minggu karena setelah minggu ini waktunya libur semester, tapi tak apalah
demi One Piece apa sih yang enggak.
Keesokan harinya. Aku pergi
mencari Vina kekelasnya, aku menyerahkan dua flasdisk sebesar 4 GB, karena aku
takutnya nanti tidak cukup.
“Mau di copiin dari episode
barapa Pit? Soalnya di laptop kakakku tiu banyak banget”
“
Dari episode 500 aja Vin”
“ Oh OK deh, aku kasih pas masuk
sekolah dua minggu lagi ya” aku hanya mengangguk tanda mengiyakan. Libur
sekolahpun akhirnya tiba, aku menuggu dan menunggu. Tidak terasa sudah seminggu
lebih aku libur, tinggal seminggu lagi aku akan mendapatkan film One Piece yang
aku inginkan hehehe....
Hari senin, saatnya aku masuk
sekolah lagi. Aku langsung berlari masuk ke sekolah karena terlambat. Terlihat
semua siswa dan siswi SMP 1 Selong telah berkumpul untuk apel bendera. Aku lalu
menuju barisan kelasku, ketika aku sudah berbaris ku lihat Vina disampingku,
akupun menagih janjinya padaku.
“Vina, flasdiskku mana? Udah
dicopiinkan One Piece nya?”
“Udah kok, Pit, tapi aku luba
bawa flasdiskmu, aku bawain besok ya”
“Ooo gak pa pa, bisanya sampe
episode berapa?”
“ Aku ngopiin kamu sampe
episode...mmmm...700 an deh pokoknya” aku mengangguk. Sebenarnya aku agak
kecewa tapi tak apalah. Tapi langsung aku ingat.....
“One Pice sampe episode 700? Bukannya baru sampe episode 611 ya?”
batinku. Walaupun aku ini tidak sering mendownload filmnya, tapi jangan salah
semua info tentang One Piece sudah diluar kepala. Mulai tumbuh kecurigan
dihatiku. Ah, tapi belum tentu, munggkin Vina salah lihat,aku pun membuang
jauh-jauh pikiran itu.
Hari selasanya, seperti hari
senin kemarin Vina bilang dia lupa lagi membawa Falsdiskku,aku pun bersabar
lagi. Tapi, hal ini terus berlanjut, sampai akhirnya tanpa terasa sudah 2 bulan
lewat flasdisku belum juga dikembalikan. Kesabaranku mulai hilang,aku sudah
tidak tahan lagi. Ku langkahkan kakiku menuju kelas Vina untuk meminta
penjelasan.
“Vin, kok kamu lupa-lupa terus
sih bawa flasdisku, aku lagi butuh pake juga nih”
“Flasdiskmu ada di Tika, ntar ku
ambilin” aku hanya menatapnya dengan sinis dan pergi tanpa mengucapkan apa-apa.
Aku tidak habis pikir, Vina seperti itu, dia tau kalau itu adalah flasdiskku
tapi kenapa dia meminjamkannya kepada orang lain, aku benar-benar marah dengan
sikapnya yang seperti itu.
Saat sampai dikelas aku lihat Lia
sedang menggerutu ditemani Inda didekatnya. Aku bertanya ada apa, ternyata dia
bilang padaku kalau dia sedang marah pada Vina yang belum juga mengembalikan
bukunya selama dua bulan ini. Aku kaget ternyata bukan hanya aku yang jadi
korban Vina, dan bukan hanya Lia dan aku tapi Inda juga. Ya ampun.
Keesokan harinya saat pulang
sekolah, aku bertemu dengan Vina di gerbang sekolah. Aku menagih flasdisku pada
Vina dan akhirnya dia membawa flasdisku. Walaupun sudah kembali, tapi aku tidak
merasa senang, karena aku punya firasat aku hanya korban kebohongan Vina.Dan
ternyata benar, di falsdiskku tidak ada satupun film One Piece, disana hanya
ada foto Vina, Tika dan temannya yang lain. Ternyata dia mengunakan flasdiskku
hanya untuk kepentingannya sendiri.
Segala macam kata-kata kotor
keluar dari mulutku, mulai dari yang level satu sampai level puncak. Aku
benar-benar kesal, untuk apa Vina berbohong padaku? Untuk apa dia bilang kalau
dia sudah mengcopi film itu padahal tidak ada? Aku benar-benar kecewa bukan
main,ku coba bersabar, sesabar-sabarnya sambil mengelus dada ini.
Tapi aku berharap, biarlah aku yang terakhir menjadi
korban Vina si pemberi harapan palsu itu. Dan semoga saja tuhan memberi dia
kesadaran kalau perbuatannya itu salah. Amin.
WARNING: KISAH NYATA!!
PENULIS : RESSA
RIZMA
Segelas Susu
Denis
adalah seorang pelajar SMA jurusan IPA, dia tidak seperti teman-temanya yang
lain, yang setiap harinya bisa bersantai- santai sambil berkencan dengan
pacarnya, atau pergi ke tempat hiburan disaat libur. Lain dengan Denis yang
setiap harinya harus mencari sampah untuk dijual demi memenuhi kebutuhan
hidupnya dan untuk membayar biaya sekolahnya. Denis tidak pernah malu mencari
nafkah lewat sampah, karena menurutnya itu adalah pekerjaan yang halal.
Walaupun
begitu, Denis juga manusia yang pasti ada saatnya dia merasa lelah melakukan
semua ini. Kini persediaan uang Denis hanya tinggal sedikit, untuk membeli nasi
saja tidak cukup. Teriknya matahari membuat Denis kehausan dan kelaparan, iapun
masuk ke sebuah rumah untuk meminta sedikit makanan.
Denis
mengetuk pintu rumah tersebut, dan keluarlah seorang gadis manis yang membuat
Denis terpesona. Minatnya awalnya yang
ingin meminta makanan dibatalkan dan bilang hanya membutuhkan segelas air
minum. Namun si gadis tersebut
berpikiran kalau Denis lapar, dan membuatkannya segelas susu.
Denis
terkejut melihat si gadis memberinya segelas susu, tapi Denis menerimanya dan
langsung meneguk susu itu sampai habis.
“
Apa yang bisa saya berikan pada anda untuk semua ini?” si gadis tersenyum
mendengar Denis berkata seperti itu.
“
Tidak usah terlalu formal seperti itu, dan juga mama pernah bilang sama aku
untuk melakukan sebuah kebaikan dan membantu orang lain, tidak butuh sebuah
imbalan” Denis terharu dengan ucapan gadis itu, ia begitu tersentuh
mendengarnya.
“
Kalau begitu aku berterima kasih dengan hati”
Ia
lalu beranjak dan berpamitan, entah kenapa semangatnya seperti terisi kembali,
dan bersumpah pada dirinya akan mencapai cita-cita menjadi seorang dokter agar
suatu saat nanti ia bisa membantu orang lain.
Beberapa
tahun kemudian...........
Ibu
si gadis itu dilarikan kerumah sakit karena pingsan akibat darah tinggi. Dia di
rawat dan ditangani oleh Denis yang ternyata adalah dokter dirumah sakit
tersebut. Alangkah terkejutnya Denis mengetahui kalau pasien yang ditangani
ini, adalah ibu dari seorang gadis yang pernah memberi pertolongan pada dia
waktu itu.
“
Kamu yang waktu itukan? Jadi yang tadi itu Ibu kamu”
“
iya, wah nggak nyangka ya, kamu sekarang udah jadi dokter” Mereka berduapun
berkenalan dan ternyata nama gadis itu adalah Irma.
Setelah
memeriksa Ibu Irma sekali lagi Denis keluar, namun sebelum itu dia menyisipkan
sebuah bill di bawah pas bunga di atas meja ruangan itu. Irma lalu masuk
kekamar tempat ibunya dirawat, ia melihat bill yang ditinggalkan Denis, awalnya
dikira itu sebuah bill pembayaran rumah sakit. Namun, setelah itu airmatanya
menetes mebaca isi bill itu.
“
Bayarlah dengan segelas susu”
Irma
lalu berlari keluar mencari Denis untuk mengucapkan terimakasih. Di temukannya
Denis dan dihampiri pemuda itu.
“Terimakasih
ya, kamu sudah baik sama aku” ucap Irma sambil mengusap air matanya. Denis
tersenyum.
“
Seharusnya akulah yang berterima kasih pada tuhan telah mempertemukan ku dengan
seorang gadis yang memberi segelas semangat untukku sampai aku bisa seperti ini”
keduanya pun tersenyum satu sama lain,untuk segelas susu,untuk sebuah kebaikan,
untuk sebuah semangat, dan untuk sebuah impian.
PENULIS: RESSA RIZMA
0 komentar:
Posting Komentar