Robohnya Surau Kami
·
Tema
Seorang
laki-laki yang menyia-nyiakan hidup keluarganya karena pemahaman agama yang
salah
·
Amanat
1.
Jangan
merasa sombong oleh gelar dan nama.
2.
Janganlah
sering bersikap egois.
3.
Rajin
beribadah untuk mencapai akhirat adalah hal yang wajar saja, tapi jangan lupa
juga tentang kewajiban dunia.
4.
Janganlah
takut pada kematian karena kita semua yang hidup pasti mati.
5.
Jangan
merasa diri selalu benar mengenai agama, belum tentu pendapat kita itu benar
menurut agama yang sesungguhnya.
6.
Beriman
kepada Allah bukan hanya dengan cara beribadah dan beribadah, namun bisa kita
lakukan dengan cara lain seperti selalu berhubungan dengan sesama dan mengingat
tanggung jawab didunia.
7.
Selalu
pelihara lingkungan sekitarmu, jangan hanya masa bodoh dengan hal itu, karena
lingkungan merupakan halpenting yang diberikan Allah.
8.
Negeri
kita adalah negeri yang kaya, maka manfaatkanlah itu sebaik mungkin, jangan biarkan
kekayaan itu direbut oleh negara lain.
9.
Sebagai
seorang laki-laki pemimpin rumah tangga tidak seharusnya menyia-nyiakan anak
dan istri.
10. Kita sebagai sesama manusia hendaknya
jangan saling mengejek tetapi selalu saling menghormati.
11. Kita harus selalu melakukan apa yang
diperintah Allh dan menjauhi larangannya seperti bunuh diri.
12. Kita harus mengingat bahwa kita
adalah mahluk sosial yang membutuhkan orang lain.
·
Latar
Belakang cerita
1.
Sempitnya
pemahaman masyarakat tentang mekna beribadah. Dikirnya beribadah hanya dengan
sholat,mengaji,dan beribadah setiap waktu menyembah Allah. Padahal ibadah dapat
dilakukan dengan berbagai macam kegiatan
·
Cerita
Kembali
Disebuah desa ada surau yang sudah rusak karena tidak ada yang mengurusi
surau tersebut. Dulunya surau itu dihuni oleh seorang kakek yang hidup dengan
rezeki dari mengasah pisau orang-orang desa yang meminta tolong.
Suatu hari si kakek terlihat muram dan lesu sambil duduk dipojokan ruang
surau, ketika ia ditanya oleh seorang pemuda ada apa, tenyata dia sedang marah
dan merasa sangat tersinggung oleh cerita salah satu warga desa yang benama Ajo
Sidi.
Ajo Sidi ini bercerita tentang seorang ahli ibadah bernama Haji Saleh
yang kesehariannya hanya menyembah Allah dan tidak ada lain yang dikerjakan.
Suatu ketika di hari penentuan, Haji Saleh sangat percaya diri ia akan masuk
kesurga.
Namun ternyata, Allah menempatkannya di neraka, ia sangat bingung dan
mengira Allah telah salah menempatkannya disana, maka Haji Saleh bertanya pada
Allah, bagaimana bisa ahli ibadah sepertinya dimasukkan kedalam surga padahal
setiap harinya ia hanya menyembah Allah menyebut namanya, membaca kitabnya dan
selalu beribadah padanya.
“O, Tuhan kami Yang Mahabesar.Kami yang menghadap-Mu ini adalah umat-Mu
yang paling taat beribadah,yang paling taat menyembah-Mu, memuji-memuji
kebesarnmu-Mu,mempropagandakan keadilan-Mu dan lain-lainnya.Kitab-Mu kami hafal
di luar kepala kami. Tak sesat sedikit pun kami membacanya.Akan tetapi,Tuhan
yang Mahakuasa setelah kami Engkau panggil kemari dan memasukkan kami keneraka.
Kmi disini menuntut keadilanmu utnuk memasukkan kami para ahli ibadah kedalam
sorga”
“Kalian berasal darimana”
“ Kami adalah umatmu yang tinggal di Indonesia, Tuhanku”
“Tanhnya yang kaya raya, penuh logam,minyak, dan berbagai tambang lainnya
bukan? Dinegeri dimana tanah nya subur sehingga tanamn tunmbuh tanpa ditanam?Di
negeri yang selalu kacau balau hingga kau dan saudaramu selalu berkelahi,
sedang hasil tanahmu yang lain diambil oleh orang lain?”
“ Benar tuhanku, tapi itu semua tidak maslah bagi kami”
“Itulah mengapa kau pantas dineraka. Kau biarkan anak dan cucumu melarat
Sedangkan harta berndamu diambil oleh orang lain untuk anak cucu mereka. Dan
kau lebih suka berkelahi dengan saudaramu sendiri. Ku beri kau negeri yang kaya
tapi kau malas. Ku lebih suka beribadah karena ibadah tidak mengeluarkan tenaga
dan tidak perlu membanting tulang. Aku menyuruh kalian beramal disamping
bribadah. Dan asalkan kau tau aku ini tidak haus dengan sembah, pergilah
kalian.”
Haji Saleh lalu digiring lagi menuju neraka. Kemudian ia bertanya pada
malaikat. Haji Saleh beratanya apa salah selama ini dia menyembah Allah.
“ Wahai malaikat salahkah aku jika menyembah tuhanku?”
“ Tidak, kau tidak salah sama sekali. Tetapi kau terlalu egois. Kau hanya
memikirkan dirimu sendiri kau takut mati dan masuk neraka, itulah mengapa kau
selalu beribadah. Namun kau melupakan tanggung jawabmu dan membiarkan istri dan
anakmu terlunta-lunta itulah kesalahan terbesarmu” Demikianlah cerita Ajo Sidi
yang kakek ceritakan.
Setelah menceritakan cerita itu, keesokan harinya si kakek ditemukan meninggal
dengan cara membunuh dirinya sendiri. Sedangkan Ajo Siji yang bercerita tentang
hal itu, pergi entah kemana.
·
Relefansi
dalam kehidupan sehari-hari
1.
Haji
Saleh yang kesehariannya hanya melaksanakan ibadah demi mencapai surga Allah,
namun melupakan kewajibannya didunia.
Hal ini sering kita lihat dalam
keseharian contohnya sering kali para kapala keluarga meninggalkan rumah istri
dan anaknya, demi berkelana menyebarka agama islam demi mendapat rida Allah.
Tetapi hal itu juga slaah karena ia melupakan tugasnya sebagai seorang pemimpin
keluarga.
2.
Haji
Saleh yang bersombong diri karena memiliki gelar Haji.
Sekarang ini sering kitaa lihat
banyak rang yang pergi berhaji buka karena Allah tapi semata-mata hanya
mementingkan gelar yang akan dia dapat, karena banyak bukti yang terlihat
banyak sekali haji-haji yang perilakunya sama sekali tidak mencerminkan
kelaukan haji yang sebenarnya, mereka hanya mementingkan gelar haji yang akan
didapatkannya.
0 komentar:
Posting Komentar