LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI III
“Mengamati Proses Difusi dan Osmosis dengan Bahan
Dasar Kentang”
I. MODEL PENELITIAN :
Memotong
kentang sebanyak 3 buah berbentuk kubus dengan ukuran 1,5cm, kemudian 1 buah
kentang direndam di air biasa, 1 buah kentang direndam di air dengan satu
sendok teh gula, dan 1 buah kentang direndam di dalam air dengan tiga sendok
teh gula.
II.
TUJUAN PENELITIAN :
1.
Untuk mengetahui perbedaan antara ketiga kentang
sebelum dan sesudah di rendam kedalam 3 jenis air yang berebda konsentrasinya
2.
Untuk mengetahui mengenai transportasi zat yaitu difusi
III. HIPOTESIS
Pada setiap
percobaan kentang di 3 jenis air yang berebda akan ada perubahan tingkat
kelunakan kentang baik akan mengeras atau melunak, dan dari peristiwa itu di
perkirakan dapat mengetahui terjadinya proses difusi.
IV. LANDASAN
TEORI
Transpor Zat Melalui Membran Sel :
Fungsi
membran sel yaitu sebagai pengatur keluar masuknya zat. Pengaturan itu
memungkinkan sel untuk memperoleh pH yang sesuai, dan konsentrasi zat-zat
menjadi terkendali. Sel juga dapat memperoleh masukan zat-zat dan ion-ion yang
diperlukan serta membuang zat-zat yang tidak diperlukan. Semua pengontrolan itu
bergantung pada transpor lewat membran.
1. Transpor pasif adalah perpindahan molekul atau ion tanpa
menggunakan energi sel. Perpindahan molekul tersebut terjadi secara spontan,
dari konsentrasi tinggi ke rendah. Jadi, pejalan itu terjadi secara spontan.
Contoh transpor pasif adalah difusi, osmosis, dan difusi
terfasilitasi.
- Difusi. Difusi
adalah penyebaran molekul zat dari konsentrasi (kerapatan. tinggi ke
konsentrasi rendah tanpa menggunakan energi. Secara spontan, molekul zat dapat
berdifusi hingga mencapai kerapatan molekul yang sama dalam satu ruangan.
Sebagai contoh, setetes parfum akan menyebar ke seluruh ruangan (difusi gas di
dalam medium udara). Molekul dari sesendok gula akan menyebar ke seluruh volume
air di gelas meskipun tanpa diaduk (difusi zat padat di dalam medium air),
hingga kerapatan zat tersebut merata.
-Osmosis
Osmosis
adalah perpindahan ion atau molekul air (dari kerapatan tinggi ke kerapatan
rendah dengan melewati satu membran. Osmosis dapat didefinisikan sebagai difusi
lewat membran.
a. Zat
yang dapat melewati membran sel
Membran sel
dapat dilewati zat-zat tertentu yang larut dalam lemak, zat-zat yang tidak
bermuatan (netral), molekul-molekul asam amino, asam lemak, gliserol, gula
sederhana, dan air. Zat-zat yang merupakan elektrolit lemah lebih cepat
melewati membran daripada elektrolit kuat. Contoh zat-zat yang dapat melewati
membran dari yang paling cepat hingga yang paling lambat antara lain: Na+,
K+, Cl‑, Ca2+, Mg2+, SO42-,
Fe3+. Membran sel bersifat permeabel terhadap zat-zat yang mudah melewati
membran.
b. Zat
yang tidak dapat melewati membran
Membran sel
tidak dapat melewati zat-zat gula (seperti pati, polisakarida), protein, dan
zat-zat yang mudah larut dalam pelarut organik. Membran bersifat impermeabel terhadap
zat-zat tersebut. Oleh karena membran permeabel terhadap zat tertentu dan
impermeabel terhadap terhadap zat yang lain maka dikatakan bersifat semipermeabel atau selektif permeabel.
-Difusi Terbantu. Proses difusi terbantu difasilitasi oleh
suatu protein ( Enzim permease
). dapat ditemui pada
bakteri Escherichia
coli. Membran sel bakteri tersebut bersifat impermeabel sehingga
tidak dapat dilalui oleh laktosa.
Enzim permease inilah yang akan membuatkan jalan
bagi laktosa sehingga laktosa dapat masuk melalui membran sel.
2. Transpor aktif
merupakan transpor partikel-partikel melalui membran Semi permeabel yang
bergerak melawan gradien konsentrasi yang memerlukan energi dalam bentuk ATP.
Transpor aktif berjalan dari larutan yang memiliki konsentrasi rendah ke
larutan yang memiliki konsentrasi tinggi, sehingga dapat tercapai keseimbangan
di dalam sel. Peristiwa transpor aktif dapat Anda lihat pada peristiwa masuknya glukosa ke dalam sel melewati membran plasma dengan
menggunakan energi yang berasal dari ATP.
Transpor aktif
dibedakan menjadi dua, yaitu endositosis dan eksositosis.
a.
Endositosis
Endositosis merupakan peristiwa pembentukan kantong membran sel untuk
transfer larutan atau partikel ke dalam sel. endositosis
dibedakan jadi dua,
1.
Pinositosis
Pinositosis merupakan peristiwa masuknya sejumlah kecil medium
kultur/larutan/cairan dengan
membentuk lekukan-lekukan membran sel.
Sel-sel yang melakukan proses pinositosis ini antara lain sel darah
putih,epitel usus, makrofag hati, dan lain-lain.
2. Fagositosis
Fagositosis merupakan
peristiwa masuknya sejumlah benda padat yang
ukurannya lebih besar dengan
membentuk lekukan-lekukan membran sel. Fagositosis dapat terjadi pada
Amoeba
b. Eksositosis
Eksositosis adalah
proses keluarnya zat dari sel. Proses ini dapat terjadi dalam tubuh kita, misalnya proses
pengeluaran hormon tertentu. Semua proses sekresi dalam tubuh merupakan proses
eksositosis. Kantong yang berisi
protein akan bergerak ke arah permukaan sel untuk mengosongkan isinya. dan saat
Amoeba melakukan eksresi zat dari dalam tubuhnya.
V. DATA
HASIL PENGATAMATAN :
1. Kentang
yang dimasukkan ke air biasa teksturnya lebih keras dari sebelum di masukkan ke
dalam air.
2. Kentang
yang dimasukkan ke dalam air dengan satu sendok gula tidak mengalami perrubahan
apapun sama seperti sebelum percobaan.
3. Kentang
yang dimasukkan ke dalam air dengan tiga sendok gula menjadi kenyal dan
terlihat agak menyusut.
VI.
ANALISA HASIL PENGAMATAN :
Berdasarkan dasar teori di atas, gerak yang terjadi pada
kentang adalah gerak pasif, karena tidak membutuhkan energi saat perpindahan
zat.
1. Pada
kentang yang dimasukkan ke dalam air biasa, yang terjadi adalah peristiwa osmosis.
Dikarenakan tekstrur kentang yang
semakin keras, menunjukkan kalau air masuk ke dalam sel kentang. Karena
konsentrasi air lebih kecil dari pada konsentrasi sitoplasma sel kentang
mengakibatkan air mengalir ke dalam sitoplasma sel kentang dengan melewati
membran sel.
2. Sama
halnya pada kentang yang dimasukkan ke dalam air dengan 3 sendok air gula juga adalah osmosis.
Konsentrasi air gula lebih besar daripada konsentrasi sitoplasma sel kentang
sehingga sitoplasma keluar dan cairan di dalam kentang menjadi lebih sedikit,
sehingga lebih kenyal.
3. Sedangkan
pada percobaan kedua yaitu kentang yang dimasukkan kedalam air dengan 1 sendong
gula, tidak terjadi perubahan apapun menunjukkan kalau konsentrasi air dan
sitoplasma seimbang sehingga tidak terjadi perpindahan zat.
VII.
KESIMPULAN :
Berdasarkan data yang kami dapatkan dari percobaan,
dapat kami simpulkan
1. Terjadi
proses transportasi zat yaitu proses osmosis pada percobaan nomor 1 dan 3 yang
menunjukkan perpindahan zat dari konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi
dengan melewati membran sel.
2. Pada
percobaan nomor dua yaitu air dengan tambahan 1 sendok gula tidak menunjukkan
perubahan apapun pada kentang, memperlihtkan kosentrasi kedua cairan tersebut
sama.
0 komentar:
Posting Komentar