Rabu, 26 Agustus 2015

Kebijakan Dan Kekejaman VOC



A.Kebijakan VOC
1.      Menguasai pelabuhan-pelabuhan dan mendirikan benteng untuk melaksanakan monopoli perdagangan. Pada tahun 1605 Belanda berhasil mendirikan pangklan dagang di banten, dengan sebelumnya merebut benteng portugis di Ambon, benteng itu kemudian di sebut Benteng Victoria

2.       Melaksanakan politik devide et impera (memecah dan menguasai) dalam rangka untuk menguasai kerajaan-kerajaan di Indonesia. Apabila ada konflik internal di satu kerajaan, atau ada pertikaian antara satu kerajaan dengan kerajaan tetangganya, Belanda membantu salah satu pihak untuk mengalahkan lawannya, dengan imbalan yang sangat menguntungkan bagi pihak Belanda, termasuk antara lain memperoleh sebagian wilayah yang bersama-sama dikalahkan. Dengan tipu muslihat dan bantuan penguasa setempat, Belanda berhasil mengusir Portugis dari wilayah yang mereka kuasai di Maluku, yang sangat kaya akan rempah-rempah, yang mahal harganya di Eropa. Contoh-contoh lain dari politik devide et impera adalah:
.         VOC berhasil membantu Sultan Haji dalam merebut Banten dari tangan Sultan Ageng Tirtayasa.

b.        Dalam permusuhan antara Aru Palaka (Raja Bone) dan Hasanuddin (Sultan Makassar), VOC membantu Aru Palaka sehingga terjadilah Perjanjian Bongaya yang menyebabkan Makassar jatuh ke tangan VOC.

c.         VOC berhasil memecah belah Mataram menjadi tiga: kasunanan, kesultanan, dan mangkunegaran.
3.      Untuk melaksanakan kekuasaannya di Indonesia yang sebelunya di pegang oleh dewan tujuh belas, untuk membantu pemerintah belanda melaksanakan tugasnya di indonesia diangkatlan jabatan Gubernur Jenderal VOC antara lain:
a.        Pieter Both, merupakan Gubernur Jenderal VOC pertama yang memerintah tahun 1610-1614di Ambon.
b.      Jan Pieterzoon Coen, merupakan Gubernur Jenderal kedua yang  memindahkan pusat VOC dari Ambon ke Jayakarta (Batavia)Stelah sebelumnya merebut jayakarta dari tangan Wijayakrama. Pada tanggal 30 mei 1619 J.P.Coen menghanguskan jayakarta dengan cara di bakar baru stelah itulah ia menganti nama jayakarta menjadi Batavia. Karena letaknya strategis di tengah-tengah Nusantara memudahkan pelayaran ke Belanda.
4.      Melaksanakan sepenuhnya hak Oktroi yang diberikan pemerintah Belanda.
 - hak monopoli
- hak untuk membuat uang
- hak nutuk mendirikan benteng
-hak untuk melaksanakan perjanjian dengan kerajaan di Indonesia,
- Hak untuk mengangkat dan memberhentikan pegawai
-hak untuk memilki tentara dan mempertahankan diri
-hak untuk menyatakan perang dan damai
-hak untuk mengangkat dan memberhentikan penguasa-penguasa setempat

5.      Membangun pangkalan/markas VOC yang semula di Banten dan Ambon, dipindah ke Jayakarta (Batavia). Pada waktu itu dengan armada angkatan lauut dengan 18 kapal prangnya J.P. Coen mengepung Jayakarta. Dan dalam waktu singkat Jayakarta dapat diduduki VOC. Kemudian kota Jayakarta di bumi hanguskan tanggal 30 mei 1619.Baru stelah itulah di beri nama BATAVIA.
6.      Melaksanakan pelayaran Hongi (Hongi tochten). Yakni dengan Melakukan pelayaran hongi untuk memberantas penyelundupan. Tindakan yang dilakukan VOC adalah merampas setiap kapal penduduk yang menjual langsung rempah-rempah kepada pedagang asing seperti Inggris, Perancis dan Denmark. Hal ini banyak dijumpai di pelabuhan bebas Makasar.
7.      Melakukan monopoli perdagangan dengan mengambil beberapa peraturan yaitu
a.     Verplichte Leverantie atau Prianger Stelsel yaitu penyerahan wajib hasil bumi dengn harga yang telah di tetapkan oleh VOC. Peraturan ini melarang rakyatnya menjual hasil bumi kedapa selain VOC.Prianger Stelsel ( system Priangan , penyerahan wajib) dimulai tahun 1723.Masyarakat di Priangan dikenai aturan wajib kerja menanam kopi dan menyerahkan hasilnya kepada kompeni. Wajib kerja ini sama dengan kerja paksa / rodi, rakyat tanpa diberi upah, menderita dan miskin.
b.    Contingente yaitu kewajiban bagi rakyar ntuk membayar pajak berupa hasil bumi
c.     Peraturan tentang ketentuan areal dan jumlah tanaman rempah-rempah yang boleh di tanam
d.    Ekstirpasi yaitu hak VOC untuk menebang tanaman rempah-rempah agar tidak terjadi kelebihan produksi yang dapat menyebabkan harganya merosot
e.     Pelayaran Hongi yaitu pelayaran dengan perahu kora-kora untuk mengawasi pelaksanaan monopoli perdagangan VOC dan menindah pelanggarnya


B. Kekejaman Belanda
Kekejaman kaum belanda terhadap indoensia daapat kita lihat dari hal-hal sebagai berikut.
1.      VOC mendominasi seluruh kekuasaan raja-raja dari kerajaan di Indonesia
2.      Wilayah kerjaan terpecah belah sehingga memunculkan kerajaan baru di bawah kekuasaan VOC
3.      hak octroi ( istimewa ) VOC, membuat masyarakat Indonesia menjadi miskin, menderita
4.       Untuk menguasai perdagangan rempah-rempah, ia memaksakan monopoli, terutama di Maluku. Dalam usahanya melaksanakan monopoli, VOC menetapkan beberapa peraturan, yaitu sebagai berikut :

1.      Rakyat Maluku dilarang menjual rempah-rempah selain kepada VOC
2.       . Jumlah tanaman rempah-rempah ditentukan oleh VOC.
3.        Tempat menanam rempah-rempah juga ditentukan oleh VOC.
Agar pelaksanaan monopoli tersebut benar-benar ditaati oleh rakyat, VOC mengadakan Pelayaran Hongi. Pelayaran Hongi ialah patroli dengan perahu kora-kora, yang dilengkapi dengan senjata, untuk mengawasi pelaksanaan monopoli di Maluku. Bila terjadi pelanggaran terhadap peraturan tersebut di atas, maka pelanggarnya dijatuhi hukuman.
 Hukuman terhadap para pelanggar peraturan monopoli disebut ekstirpasi. Hukuman itu berupa pembinasaan tanaman rempah-rempah milik petani yang melanggar monopoli, dan pemiliknya disiksa atau bisa-bisa dibunuh. Bukan main kejamnya tindakan VOC waktu itu.
           Akibatnya penderitaan rakyat memuncak. Puluhan ribu batang tanaman pala dan cengkih dibinasakan. Ribuan rakyat disiksa, dibunuh atau dijadikan budak, bahkan  wanita di jadikan sebagia alat pemuas nafsu para perajurit belanda waktu itu. Ribuan pula rakyat yang melarikan diri meninggalkan kampung halamannya, karena ngeri melihat kekejaman Belanda. Tidak sedikit yang meninggal di hutan atau gunung karena kelaparan. Tanah milik rakyat yang ditinggalkan, oleh VOC dibagi-bagikan kepada pegawainya. Karena kekejaman tersebut maka timbulah perlawanan di berbagai daerah.


6 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. kak, aku izin copas ya buat tugas ppt. makasih (;

    BalasHapus
  3. thanks infonya sangat berguna ... kunjungi blog saya juga http://erpeelproject.blogspot.co.id

    BalasHapus
  4. Kunjungi blog saya juga ya.
    lutpiyut.blogspot.co.id

    BalasHapus