Senin, 07 September 2015

Laporan Pengamatan Proses Osmosis dengan Kentang



LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI III
“Mengamati Proses Difusi dan Osmosis dengan Bahan Dasar Kentang”

I.  MODEL PENELITIAN :
Memotong kentang sebanyak 3 buah berbentuk kubus dengan ukuran 1,5cm, kemudian 1 buah kentang direndam di air biasa, 1 buah kentang direndam di air dengan satu sendok teh gula, dan 1 buah kentang direndam di dalam air dengan tiga sendok teh gula.

II.                            TUJUAN PENELITIAN :
1.      Untuk mengetahui perbedaan antara ketiga kentang sebelum dan sesudah di rendam kedalam 3 jenis air yang berebda konsentrasinya
2.      Untuk mengetahui mengenai transportasi zat yaitu difusi

III. HIPOTESIS
Pada setiap percobaan kentang di 3 jenis air yang berebda akan ada perubahan tingkat kelunakan kentang baik akan mengeras atau melunak, dan dari peristiwa itu di perkirakan dapat mengetahui terjadinya proses difusi.

IV. LANDASAN TEORI
Transpor Zat Melalui Membran Sel :

Fungsi membran sel yaitu sebagai pengatur keluar masuknya zat. Pengaturan itu memungkinkan sel untuk memperoleh pH yang sesuai, dan konsentrasi zat-zat menjadi terkendali. Sel juga dapat memperoleh masukan zat-zat dan ion-ion yang diperlukan serta membuang zat-zat yang tidak diperlukan. Semua pengontrolan itu bergantung pada transpor lewat membran.
1.      Transpor pasif adalah perpindahan molekul atau ion tanpa menggunakan energi sel. Perpindahan molekul tersebut terjadi secara spontan, dari konsentrasi tinggi ke rendah. Jadi, pejalan itu terjadi secara spontan. Contoh transpor pasif adalah difusi, osmosis, dan difusi terfasilitasi.
- Difusi. Difusi adalah penyebaran molekul zat dari konsentrasi (kerapatan. tinggi ke konsentrasi rendah tanpa menggunakan energi. Secara spontan, molekul zat dapat berdifusi hingga mencapai kerapatan molekul yang sama dalam satu ruangan. Sebagai contoh, setetes parfum akan menyebar ke seluruh ruangan (difusi gas di dalam medium udara). Molekul dari sesendok gula akan menyebar ke seluruh volume air di gelas meskipun tanpa diaduk (difusi zat padat di dalam medium air), hingga kerapatan zat tersebut merata.
-Osmosis
Osmosis adalah perpindahan ion atau molekul air (dari kerapatan tinggi ke kerapatan rendah dengan melewati satu membran. Osmosis dapat didefinisikan sebagai difusi lewat membran.



a. Zat yang dapat melewati membran sel
Membran sel dapat dilewati zat-zat tertentu yang larut dalam lemak, zat-zat yang tidak bermuatan (netral), molekul-molekul asam amino, asam lemak, gliserol, gula sederhana, dan air. Zat-zat yang merupakan elektrolit lemah lebih cepat melewati membran daripada elektrolit kuat. Contoh zat-zat yang dapat melewati membran dari yang paling cepat hingga yang paling lambat antara lain: Na+, K+, Cl, Ca2+, Mg2+, SO42-, Fe3+. Membran sel bersifat permeabel terhadap zat-zat yang mudah melewati membran.
b. Zat yang tidak dapat melewati membran
Membran sel tidak dapat melewati zat-zat gula (seperti pati, polisakarida), protein, dan zat-zat yang mudah larut dalam pelarut organik. Membran bersifat impermeabel terhadap zat-zat tersebut. Oleh karena membran permeabel terhadap zat tertentu dan impermeabel terhadap terhadap zat yang lain maka dikatakan bersifat semipermeabel atau selektif permeabel.

-Difusi Terbantu.     Proses difusi terbantu difasilitasi oleh suatu protein ( Enzim permease ).  dapat ditemui pada  bakteri Escherichia coli. Membran sel bakteri tersebut bersifat impermeabel sehingga tidak dapat dilalui oleh laktosa.
     Enzim permease inilah yang akan membuatkan jalan bagi laktosa sehingga laktosa dapat masuk melalui membran sel.

2. Transpor aktif merupakan transpor partikel-partikel melalui membran Semi permeabel yang bergerak melawan gradien konsentrasi yang memerlukan energi dalam bentuk ATP. Transpor aktif berjalan dari larutan yang memiliki konsentrasi rendah ke larutan yang memiliki konsentrasi tinggi, sehingga dapat tercapai keseimbangan di dalam sel. Peristiwa transpor aktif dapat Anda lihat pada peristiwa masuknya glukosa ke dalam sel melewati membran plasma dengan menggunakan energi yang berasal dari ATP.
Transpor aktif dibedakan menjadi dua, yaitu endositosis dan eksositosis.
a.      Endositosis
Endositosis merupakan peristiwa pembentukan kantong membran sel untuk
transfer larutan atau partikel ke dalam sel. endositosis dibedakan jadi dua,
1.      Pinositosis
Pinositosis merupakan peristiwa masuknya sejumlah kecil medium kultur/larutan/cairan dengan membentuk lekukan-lekukan membran sel.    Sel-sel yang melakukan proses pinositosis ini antara lain sel darah putih,epitel usus, makrofag hati, dan lain-lain.
2.   Fagositosis        
Fagositosis merupakan peristiwa masuknya sejumlah benda padat yang ukurannya lebih besar dengan membentuk lekukan-lekukan membran sel. Fagositosis dapat terjadi pada Amoeba
b.      Eksositosis
Eksositosis adalah proses keluarnya zat dari sel. Proses ini dapat terjadi dalam tubuh kita, misalnya proses pengeluaran hormon tertentu. Semua proses sekresi dalam tubuh merupakan proses eksositosis.   Kantong yang berisi protein akan bergerak ke arah permukaan sel untuk mengosongkan isinya. dan saat Amoeba melakukan eksresi zat dari dalam tubuhnya.


V.    DATA HASIL PENGATAMATAN :
1.      Kentang yang dimasukkan ke air biasa teksturnya lebih keras dari sebelum di masukkan ke dalam air.
2.      Kentang yang dimasukkan ke dalam air dengan satu sendok gula tidak mengalami perrubahan apapun sama seperti sebelum percobaan.
3.     Kentang yang dimasukkan ke dalam air dengan tiga sendok gula menjadi kenyal dan terlihat agak menyusut.
VI.             ANALISA HASIL PENGAMATAN :
Berdasarkan dasar teori di atas, gerak yang terjadi pada kentang adalah gerak pasif, karena tidak membutuhkan energi saat perpindahan zat.
1.      Pada kentang yang dimasukkan ke dalam air biasa, yang terjadi adalah peristiwa osmosis.  Dikarenakan tekstrur kentang yang semakin keras, menunjukkan kalau air masuk ke dalam sel kentang. Karena konsentrasi air lebih kecil dari pada konsentrasi sitoplasma sel kentang mengakibatkan air mengalir ke dalam sitoplasma sel kentang dengan melewati membran sel.
2.      Sama halnya pada kentang yang dimasukkan ke dalam air dengan  3 sendok air gula juga adalah osmosis. Konsentrasi air gula lebih besar daripada konsentrasi sitoplasma sel kentang sehingga sitoplasma keluar dan cairan di dalam kentang menjadi lebih sedikit, sehingga lebih kenyal.
3.      Sedangkan pada percobaan kedua yaitu kentang yang dimasukkan kedalam air dengan 1 sendong gula, tidak terjadi perubahan apapun menunjukkan kalau konsentrasi air dan sitoplasma seimbang sehingga tidak terjadi perpindahan zat.



VII.           KESIMPULAN :
Berdasarkan data yang kami dapatkan dari percobaan, dapat kami simpulkan
1.      Terjadi proses transportasi zat yaitu proses osmosis pada percobaan nomor 1 dan 3 yang menunjukkan perpindahan zat dari konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi dengan melewati membran sel.
2.      Pada percobaan nomor dua yaitu air dengan tambahan 1 sendok gula tidak menunjukkan perubahan apapun pada kentang, memperlihtkan kosentrasi kedua cairan tersebut sama.









0 komentar:

Posting Komentar