BAB
I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Fenomena adalah hal yang luar biasa dalam
kehidupan di dunia dan dapat terjadi dengan tidak terduga dan tampak mustahil
dalam pandangan manusia.Fenomena alam
adalah peristiwa non-artifisial dalam pandangan fisika, dan kemudian tak
diciptakan oleh manusia, meskipun dapat memengaruhi manusia (misal :bakteri, penuaan, bencana
alam).Indonesia memiliki dua musim, yaitu musim
kemarau dan musim penghujan. Di indonesia sendiri sering kali terjadi
fenomena-fenomena alam saat musim penghujan salah satunya petir. Petir
merupakan fenomena alam yang terjadi akibat loncatan ataupelepasan muatan
listrik karena adanya beda potensial antara awan danbumi.Indonesia adalah
negara yang terletak pada daerah katulistiwa, dengan iklim tropis dan
kelembaban yang tinggi. Kondisi iklim indonesia tersebut mengakibatkan
terjadinya guruh yang sangat tinggi dan mempunyai kerapatan sambaran petir yang
besar jika dibandingkandengan negara lain.
Sehingga tak heran jika pada musim penghujan kerap kali terjadi petir di
wilayah indonesia.
Wilayah Indonesia memiliki jumlah kilatan
petir yang cukup banyak. Sejumlah tempat di Indonesia memiliki potensi besar
tersambar petir. Salah satunya Depok, Bogor, Jakarta Selatan, Kuningan,
Semarang, Kudus, Bojonegoro dan Bondowoso.
Pada tahun 2015 di
daerah Tasikmalaya, Jawa Barat, lima orang petani tersambar petir saat berteduh
di gubug sawah yang mengakibatkan dua orang tewas dan tiga lainnyamengalami
luka bakar. Di Bojonegoro, Jawa Timur,petani tersambar petir ketika baru saja
meninggalkan sawahnya.Sedangkan di Perairan Tanjung Bumi Bangkalan, Sampang,
Jawa Timur, sebanyak dua orang menderita luka bakar akibat sambaran petir.
Sambaran petir yang terjadi baik secara
langsung maupun tidak langsung dapat menimbulkan Korban Jiwa, kerusakan pada
bangunan, peralatan dan instalasi listrik, maupun pipa gas, apabila terhubung
dengan pipa gas bisa berpotensi timbulnya api atau ledakan. Oleh karena itu,
perlu adanya antisipasi dari masyarakat dalam mencegah dampak-dampak negatif
yang mungkin ditimbulkan oleh petir. Maka dari itu, kami tertarik untuk menyusun makalah ini dalam kaitannya
dengan meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai petir, dampak-dampak yang
ditimbulakan, serta cara mengantisipasi dampak-dampak yang ditimbulkan yang
kami rangkaikan melalui Teks Eksplanasi Kompleks “Petir”.
B. RUMUSAN
MASALAH
1.
Apa saja
struktur teks eksplanasi kompleks “Petir” ?
2.
Apa saja ciri
bahasa yang terdapat dalam teks eksplanasi kompleks “Petir” ?
3.
Apa saja dampak
– dampak yang ditimbulkan dari adanya Petir ?
4.
Bagaimana cara
mengantisipasi dampak negatif Petir ?
C. TUJUAN
1.
Untuk
mengetahui struktur teks eksplanasi kompleks “Petir”
2.
Untuk
mengetahui ciri bahasa yang terdapat dalam teks eksplanasi kompleks “Petir”
3.
Untuk
mengetahui dampak – dampak yang ditimbulkan dpleh Petir
4.
Untuk
mengetahui cara mengantisipasi dampak negatif dari Petir.
D. MANFAAT
1.
Dapat
mengetahui struktur teks eksplanasi komleks serta ciri bahasanya.
2.
Dapat menamabah
wawasan dan pengetahuan kita tentang Petir melalui teks eksplanasi kompleks
“Petir”
BAB II
PEMBAHASAN
A. TEKS
EKSPLANASI KOMPLEKS “PETIR”
PETIR
Petir dan kilat
merupakan fenomena alam yang dapat kita lihat ketika cuaca sedang mendung
ataupun hujan. Kita jarang melihat petir ini pada saat cuaca cerah dan tidak
ada awan yang menggantung di langit. Petir dan kilat ini merupakan gejala dari
salah satu ilmu fisika yaitu listrik statis. Petir berasal dari pemuaian udara
yang cepat akibat dilalui oleh loncatan bunga api listrik. Loncatan bunga api
listrik yang lebih besar terjadi pada saat awan mendung atau sedang hujan.
Petir terjadi pada saat mendung atau hujan dikarenakan pada saat itu, udara
mengandung kadar air yang lebih tinggi dan menyebabkan daya isolasinya turun
dan arus mudah mengalir.
Petir terjadi karena
terdapat perbedaan potensial antara awan dan bumi atau dengan awan lainnya.
Awan akan bergerak terus menerus secara teratur, dan selama awan tersebut
bergerak, awan akan berinteraksi dengan awan lainnya sehingga muatan negatif
akan berkumpul pada salah satu sisi, sedangkan muatan positifnya berkumpul pada
sisi lainnya. Apabila potensial antara awan dan bumi memiliki perbedaan yang
cukup besar, amaka muatan negatifnya akan terjadi perpindahan muatan negatif ke
bumi atau sebaliknya untuk mencapai kesetimbangan.
Pada oroses perpindahan
ini, muatan negatif akan melalui medium yaitu udara. Pada saat muatan negatif
mampu menembus ambang batas isolasi udara ini menyebabkan terjadinya ledakan
suara. Karena ada awan yang bermuatan negatif maupun yang bermuatan positif,
maka petir juga bisa terjadi antara awan yang memiliki perbedaan muatan. Hal
ini bisa dikatakan bahwa petir merupakan loncatan muatan listrik antara awan
dan bumi atau awan lainnya.
Syarat terjadinya
loncatan listrik dimulai dari gerakan angin ke atas yang ada di dalam awan
Cumulus yang kuat. Kecepatan dai angin ini dilaporkan mencapai 150 km/jam.
Kemudian di dalam awan, uap air berkondensasi menjadi partikel air yang kecil
dan stabil. Apabila awan Cumulus berada pada ketinggian yang cukup tinggi, maka
angin di dalam awan itu memiliki suhu di bawah 0 derajat celcius. Hal ini
menyebabkan partikel air di dalam awan mengkristal menjadi es. Kemudian
partikel-partikel es bergabung dan menjadi kumpulan es yang besar.
Akibat adanya gaya
gravitasi, kumpulan es itu kemudian jatuh ke permukaan bumi. Kumpulan es ini
kemudian terpecah membentuk es-es yang lebih ringan dan kecil sehingga hal ini
juga memcah struktur elektron yang ada di dalamnya. Hal ini menyebabkan es yang
lebih berat berada di lapisan bawah awan dan memiliki muatan negatif. Sedangkan
es yang lebih ringan tertiup angin yang ada di dalam awan ke lapisan atas awan
dan memiliki muatan positif. Pada peristiwa ini, terjadi pengkutuban.
Rata-rata setiap petir
mempunyao 4 sampai 5 jalur utama akibat adanya ionisasi. Persiapan pelepasan
elektron melalui jalur ini membutuhkan waktu sekitar 0,01 sekon. Setelah itu
akan terjadi petir dengan waktu sekitar 0,0004 sekon. Sebelum terjadi petir
selanjutnya, dibutuhkan waktu istirahat selama 0,03-0,05 sekon. Rata-rata kuat
arus dalam petir sebesar 20ribu ampere.
Ketika kita melihat
kilatan cahaya di langit, akan terdapat jeda sebelum terdengar gemuruh suara.
Hal ini disebabkan terjadi perbedaan antara kecepatan rambat cahaya yang
sebesar 300ribu m/s dan kecepatan rambat suara yang sebesar 340 m/s. Sehingga
wajar saja ketika kilatan cahaya akan muncul terlebih dahulu sebelum suara
gemuruhnya.
B.
STRUKTUR TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS “PETIR”
1. Judul:
Petir
2. Pernyataan
Umum:
Petir dan kilat merupakan fenomena alam
yang dapat kita lihat ketika cuaca sedang mendung ataupun hujan. Kita jarang
melihat petir ini pada saat cuaca cerah dan tidak ada awan yang menggantung di
langit. Petir dan kilat ini merupakan gejala dari salah satu ilmu fisika yaitu
listrik statis. Petir berasal dari pemuaian udara yang cepat akibat dilalui
oleh loncatan bunga api listrik. Loncatan bunga api listrik yang lebih besar
terjadi pada saat awan mendung atau sedang hujan. Petir terjadi pada saat
mendung atau hujan dikarenakan pada saat itu, udara mengandung kadar air yang
lebih tinggi dan menyebabkan daya isolasinya turun dan arus mudah mengalir.
3. Deret
Penjelas
Petir terjadi karena
terdapat perbedaan potensial antara awan dan bumi atau dengan awan lainnya.
Awan akan bergerak terus menerus secara teratur, dan selama awan tersebut
bergerak, awan akan berinteraksi dengan awan lainnya sehingga muatan negatif
akan berkumpul pada salah satu sisi, sedangkan muatan positifnya berkumpul pada
sisi lainnya. Apabila potensial antara awan dan bumi memiliki perbedaan yang
cukup besar, amaka muatan negatifnya akan terjadi perpindahan muatan negatif ke
bumi atau sebaliknya untuk mencapai kesetimbangan.
Pada oroses perpindahan
ini, muatan negatif akan melalui medium yaitu udara. Pada saat muatan negatif
mampu menembus ambang batas isolasi udara ini menyebabkan terjadinya ledakan
suara. Karena ada awan yang bermuatan negatif maupun yang bermuatan positif,
maka petir juga bisa terjadi antara awan yang memiliki perbedaan muatan. Hal
ini bisa dikatakan bahwa petir merupakan loncatan muatan listrik antara awan
dan bumi atau awan lainnya.
Syarat terjadinya
loncatan listrik dimulai dari gerakan angin ke atas yang ada di dalam awan
Cumulus yang kuat. Kecepatan dai angin ini dilaporkan mencapai 150 km/jam.
Kemudian di dalam awan, uap air berkondensasi menjadi partikel air yang kecil
dan stabil. Apabila awan Cumulus berada pada ketinggian yang cukup tinggi, maka
angin di dalam awan itu memiliki suhu di bawah 0 derajat celcius. Hal ini menyebabkan
partikel air di dalam awan mengkristal menjadi es. Kemudian partikel-partikel
es bergabung dan menjadi kumpulan es yang besar.
Akibat adanya gaya
gravitasi, kumpulan es itu kemudian jatuh ke permukaan bumi. Kumpulan es ini
kemudian terpecah membentuk es-es yang lebih ringan dan kecil sehingga hal ini
juga memcah struktur elektron yang ada di dalamnya. Hal ini menyebabkan es yang
lebih berat berada di lapisan bawah awan dan memiliki muatan negatif. Sedangkan
es yang lebih ringan tertiup angin yang ada di dalam awan ke lapisan atas awan
dan memiliki muatan positif. Pada peristiwa ini, terjadi pengkutuban.
Rata-rata setiap petir
mempunyao 4 sampai 5 jalur utama akibat adanya ionisasi. Persiapan pelepasan
elektron melalui jalur ini membutuhkan waktu sekitar 0,01 sekon. Setelah itu
akan terjadi petir dengan waktu sekitar 0,0004 sekon. Sebelum terjadi petir
selanjutnya, dibutuhkan waktu istirahat selama 0,03-0,05 sekon. Rata-rata kuat
arus dalam petir sebesar 20ribu ampere.
4. Penutup/Kesimpulan
Ketika kita melihat
kilatan cahaya di langit, akan terdapat jeda sebelum terdengar gemuruh suara.
Hal ini disebabkan terjadi perbedaan antara kecepatan rambat cahaya yang
sebesar 300ribu m/s dan kecepatan rambat suara yang sebesar 340 m/s. Sehingga
wajar saja ketika kilatan cahaya akan muncul terlebih dahulu sebelum suara
gemuruhnya.
C.
CIRI-CIRI KEBAHASAAN TEKS EKSPLANASI
KOMPLEKS “PETIR”
1.
Memuat istilah :
Petir, kilat, listrik statis, awan
Cumulus, berkondensasi, pengkutuban, ionisasi.
2.
Struktur kalimatnya menggunakan kata
sambung yang menunjukkan hubungan sebab-akibat:
•
Pada saat muatan negatif mampu menembus
ambang batas isolasi udara ini menyebabkan terjadinya ledakan suara.
•
Karena ada awan yang bermuatan negatif
maupun yang bermuatan positif, maka petir juga bisa terjadi antara awan yang
memiliki perbedaan muatan.
•
Apabila awan Cumulus berada pada
ketinggian yang cukup tinggi, maka angin di dalam awan itu memiliki suhu di
bawah 0 derajat celcius. Hal ini menyebabkan partikel air di dalam awan
mengkristal menjadi es.
•
Akibat adanya gaya gravitasi, kumpulan
es itu kemudian jatuh ke permukaan bumi.
•
Kumpulan es ini kemudian terpecah
membentuk es-es yang lebih ringan dan kecil sehingga hal ini juga memcah
struktur elektron yang ada di dalamnya. Hal ini menyebabkan es yang lebih berat
berada di lapisan bawah awan dan memiliki muatan negatif.
•
Ketika kita melihat kilatan cahaya di
langit, akan terdapat jeda sebelum terdengar gemuruh suara. Hal ini disebabkan
terjadi perbedaan antara kecepatan rambat cahaya yang sebesar 300ribu m/s dan
kecepatan rambat suara yang sebesar 340 m/s.
3.
Menjelaskan kondisi (menjelaskan
fenomena bukan menceritakan masa lalu) :
•
Petir dan kilat merupakan fenomena alam
yang dapat kita lihat ketika cuaca sedang mendung ataupun hujan.
•
Petir dan kilat ini merupakan gejala
dari salah satu ilmu fisika yaitu listrik statis.
•
Hal ini bisa dikatakan bahwa petir
merupakan loncatan muatan listrik antara awan dan bumi atau awan lainnya.
4.
Penggunaan konjungsi urutan/sekuen :
Tahapan terjadinya petir :
•
Tahap 1 :
Terjadinya petir diawali dengan adanya
perbedaan potensial antara awan dan bumi atau dengan awan lainnya.
•
Tahap 2 :
Awan akan bergerak terus menerus secara
teratur, dan selama awan tersebut bergerak, awan akan berinteraksi dengan awan
lainnya sehingga muatan negatif akan berkumpul pada salah satu sisi, sedangkan
muatan positifnya berkumpul pada sisi lainnya. Apabila potensial antara awan
dan bumi memiliki perbedaan yang cukup besar, amaka muatan negatifnya akan
terjadi perpindahan muatan negatif ke bumi atau sebaliknya untuk mencapai
kesetimbangan.
•
Tahap 3 :
Pada proses perpindahan ini, muatan
negatif akan melalui medium yaitu udara.
•
Tahap 4 :
Pada saat muatan negatif mampu menembus
ambang batas isolasi udara ini menyebabkan terjadinya ledakan suara.
•
Tahap 5 :
Karena ada awan yang bermuatan negatif
maupun yang bermuatan positif, maka petir juga bisa terjadi antara awan yang
memiliki perbedaan muatan. Hal ini bisa dikatakan bahwa petir merupakan
loncatan muatan listrik antara awan dan bumi atau awan lainnya.
•
Tahap 6 :
Syarat terjadinya loncatan listrik
dimulai dari gerakan angin ke atas yang ada di dalam awan Cumulus yang kuat.
•
Tahap 7 :
Kemudian di dalam awan, uap air
berkondensasi menjadi partikel air yang kecil dan stabil.
•
Tahap 8 :
Apabila awan Cumulus berada pada
ketinggian yang cukup tinggi, maka angin di dalam awan itu memiliki suhu di
bawah 0 derajat celcius. Hal ini menyebabkan partikel air di dalam awan
mengkristal menjadi es.
•
Tahap 9 :
Kemudian partikel-partikel es bergabung
dan menjadi kumpulan es yang besar.
•
Tahap 10 :
Akibat adanya gaya gravitasi, kumpulan
es itu kemudian jatuh ke permukaan bumi.
•
Tahap 11 :
Kumpulan es ini kemudian terpecah
membentuk es-es yang lebih ringan dan kecil sehingga hal ini juga memcah
struktur elektron yang ada di dalamnya.
•
Tahap 12 :
Pelepasan elektron melalui jalur ini
dengan waktu yang di butuhkan sekitar 0,01 sekon.
•
Tahap 13 :
Setelah itu akan terjadi petir dengan
waktu sekitar 0,0004 sekon.
5.
Memuat informasi berdasarkan fakta :
•
“Petir dan kilat merupakan fenomena alam
yang dapat kita lihat ketika cuaca sedang mendung ataupun hujan. Kita jarang
melihat petir ini pada saat cuaca cerah dan tidak ada awan yang menggantung di
langit.”
6.
Memuat info bersifat keilmmuwan :
•
“Petir dan kilat ini merupakan gejala
dari salah satu ilmu fisika yaitu listrik statis.”
D.
DAMPAK YANG DIAKIBATKAN OLEH PETIR
1. Dampak
Positif
-
Petir merupakan suatu proses alam
penyebab fiksasi nitrogen yang menghasilkan unsur nitrogen. Nitrogen sangat
penting artinya bagi tumbuhnya pohon dan mengisi sekitar 4/5 atmosfer Bumi.
Setiap tahunnya petir menyumbang 10 juta ton nitrogen.
2. Dampak
Negative
-
Umumnya petir-petir mengincar korban di
wilayah datar yang terbuka. Besar medan listrik minimal yang memungkinkan
terpicunya petir ini adalah sekitar 1.000.000 volt per meter. Bayangkan betapa
mengerikannya jika lompatan bunga api ini mengenai tubuh makhluk hidup, Korban
tiba-tiba terpental ketika sebuah petir menyambarnya. Seperti juga korban
lainnya, ia tewas seketika dengan tubuh terbakar. Apabila petir menyambar
rumah, rumah tersebut akan rusak dan perabotan elektronik akan rusak seperti
telepon, televisi, atau yang lainnya.
E.
CARA MENGANTISIPASI DAMPAK NEGATIF PETIR
1. Apabila sebuah bangunan yang tinggi dengan
memasang penangkal petir. Apabila ada petir akar menyambar alat penangkal
kemudian disalurkan melalui kawat besar yang terbuat dari tembaga atau kuningan
menuju ke tanah.
2. Jika Anda terperangkap di luar segera masuk
ke dalam bangunan. Tidak ada tempat yang aman di luar. Larilah ke mobil atau
bangunan yang aman setelah Anda mendengar guntur.
3. Jangan berada di sawah, lapangan, taman.
Karena petir mencari tanah untuk melepaskan energinya.
4. Jika sedang di kolam renang dan terlihat
tanda-tanda awan sudah gelap segeralah ke luar karena kolam renang adalah
sasaran empuk buat petir melepas energi.
5. Jangan berlindung di bawah pohon karena
pohon yang tersambar petir energinya bisa melompat ke tubuh.
6. Jauhi tiang listrik, menara atau sesuatu
yang tinggi yang mudah tersambar petir.
7. Jika sedang berteduh di luar ruangan jangan
terlalu dekat dengan orang lain setidaknya beri jarak 3-5 meter untuk
menghindari lontaran energi jika ada petir.
8. Jika sedang mengendarai motor segeralah
berhenti dan cari tempat berlindung.
9. Untuk menhindari kerusakan alat listrik di
rumah apabila terjadi hujan dan petir adalah mematikan listri, mencabut saluran
antene di televisi, dan mencabut kabel telepon.
Hanya 1 USER ID Bisa Main Semua Game Ini.
BalasHapusLIVE CASINO
SPORTBOOK
POKER
SABUNG AYAM
TANGKAS
SLOT GAMES
BATU GONCANG
NUMBER GAME
HOT PROMO CANDI4D :
Bonus New Member 10%
Bonus Deposit HARIAN 10%
BONUS Candi4D :
Bonus 1 Minggu Sekali!!!
Bonus Rollingan up to 0.8% ( Casino )
Bonus 2 Minggu Sekali!!!
-Bonus Rollingan Sport 0.3%
-Bonus Rollingan Poker 0.3%
-Bonus Rollingan Sabung Ayam 0.3%
-Bonus Rollingan Tangkas 0,3%
-Bonus Rollingan Slotgame 0,3%
BONUS CASHBACK ( SETIAP HARI SENIN )
-Bonus CashBack up to 15% ( Games & Tangkas )
-Bonus CashBack up to 15% ( Sportbook )
-Bonus CashBack up to 15% ( Sabung Ayam )
BONUS REFERRAL
-Bonus Referral Togel :
–4D & COLOK : 1%
–2D & 3D : 0.5%
-Bonus Referal up to 2% ( Sportbook & Sabung Ayam )
Discount TOGEL untuk Pasaran :
SENTOSA 4D – SENTOSA TOTO – SINGAPORE – FINLANDIA
Discount 4D : 66.00% , 3D : 59.50% , 2D : 29.50%
SYDNEY – HONGKONG
Discount 4D : 66.00% , 3D : 59.00% , 2D : 29.00%
Min Depo : Rp 25.000,-
Min WD : Rp 50.000,-
BURUAN GABUNG SEKARANG!!!
BANJIR PROMO DAN HOKKI PASTINYA!! :)
Hubungi kami sekarang ^__^
Whatsapp : +6283161896682
Line : CANDI_4D
Instagram : cscandi4djitu
WWW.CANDIJITU.COM
Pelayanan 24 jam online :)
Ide pokok nya yg mama ya
BalasHapus