Barang Siapa mencari gendang
Dia juga menabuh pada akhirnya
Barang siapa rajin menabung
Kekayaanlah yang didapatkannya
Keluar buah
limau
Masuk kue
srikaya
Ayo kita berlomba mencari ilmu
Tuk bekal dihari tua
Kalau laut
berbatu karang
Jangan susah
diberi rantai
Dari sekarang sudah berbuat curang
Di masa depan rugi diri sendiri
Kawan suka
berjungging
Ladang suka
dicangkul
Jika kau rajin sembahyang
Maka pahala senantiasa merangkul
Buah ganja
jangan dikikir
Dibawa orang
dari Bengkulu
Harta barang jangan dipikir
Ingatlah dosa terlebih dahulu
Kuda kelabu
menyebrang
Tenggelam kaki
pelananya
Pak kumis berperut gendang
Ditertawakan tak pakai celananya
Semut jalan berinjit-injit
Rumput bergerak bergoyang-goyang
Sakitnya hati
buka sedikit
Dudukbimbang
berdiri bimbang
Lagu sendu mengalum merdu
Bagai suara ombak air laut
Taidak kuasa
menanggung rindu
Bagai datang
rasanya maut
Satu jambang dalam jambang
Terisi air beriak lara
Duduk termenung
hamba seorang
Terkenang-kenang
wajah dinda
Bunga melati putih warnanya
Bunga asoka berwarna kehijauan
Hati didalam
sangat sengsara
Dinda ingat
selalu tuan
Satu tupai dua tupai
Baerlari-lari dipinggir sawah
Dari pada hidup
bercermin bangkai
Baiklah mati
berkalang tanah
Setetes air didaun pala
Mengalir lamban hingga kesungai
Rasa badan
bagai disiksa
Ibarat perahu
tak berkemudi
Kemboja tumbuh
ditepi kubur
Memang subur
cuma sekali
Jika hidup ingin makmur
Timbalah ilmu sejak dini
Gelang emas
diatas peti
Ambil lampu
padam pelita
Sakit perut tertawa geli
Melihat adik rontok giginya
Pisau seraut
dua tiga
Letak dipeti
dalam perahu
Sesak dada menahan duka
Tak rela ditinggalkanmu
Meletus bedil
dalam kampung
Terkejut hati
mendengarnya
Satu masalah tak terampung
Masalah lain menindih harinya
Dari mana
hendak kemana
Dari Jepang ke
bandara Cina
Rasa cinta katakan saja
Kalau jodoh takkan kemana
Maksud hati
hendak ke Bandung
Apa daya tidak
tercapai
Rasa rindu cinta tak dapat terbendung
Mengingat wajahmu yang aduhai
Beli kipas
dengan pahat
Letak dikaki
pedupaan
Jika kita ingin selamat
Ingat selalu perintah tuhan
Hewan itu namanya tringgiling
Diberi makan 3 kali sehari
Ibarat rumput
sudang kering
Ditimpa hujan
segar kembali
Beli rokok ke Pak Amat
Beli sayur ke Bu Satunah
Setinggi-tinggi
tupai melompat
Sekai-kali
jatuh ke tanah
Jika diroboh
kota baru
Orang menebang
pohon keranji
Sekuntum bunga diatas bangku
Dari dia yang aku cintai
Paman datang membawa jambu
Jambu merah dari Siliwangi
Baru sekarang
kemda bertemu
Dimana
sebenarnya kanda bersembunyi
Dari pantai pergi ke taman
Dari kayu menjadi abu
Siang malam
saya pikirkan
Bila kiranya
kita bertemu
Ingin beli sepatu sandal
Ke pasar kita mencari
Ibarat dinda
barang dijual
Sebut harganya
boleh kubeli
Daun terap di
atas bukit
Tempat menjemur
buah pala
Jika tak ingin sakit
Rajinlah berolahraga
Dendang satu
dendang dua
Pecahlah periuh
perendangan
Wahai engkau anak muda
Berhati-hatilah mencari teman
Pungut pepaya
jatuh dibatu
Payung Jepang
di toko nyonya
Ilkhlaslah dalam membantu
Jangan mengharap balas jasa
Rintik-rintik air hujan
Pak Asap membelah kelapa
Sayang menanti
wajahmu tuan
Mabuklah dinda
sebab bercinta
Musim panas tomat berbuah
Disana sini ulat melilit
Dilihat jinak
dipegang susah
Ibarat bulan
tinggi dilangit
Tak ada api tak ada asap
Ada hujan ada pelangi
Hendak terbang
tidak bersayap
Hendang hinggap
tidak berkaki
Dari Lombok hendak ke Bandung
Dari Bandung ke Monokwari
Putus benang
boleh disambung
Patah orang
habis sekali
Dua kelinci di bebatuan
Makan wortel sambil bermain
Jika tiada
karena tuan
Masakan abang
datang kemarin
0 komentar:
Posting Komentar