Malam ini aku sama sekali tidak
nafsu makan. Walaupun sudah berkali-kali dipanggil Ibu untuk pergi makan, tapi aku benar-banar tidak
nafsu. Aku masih mengingat bulan puasa yang berakhir 2 bulan kemarin. Setiap
magrib atau saat sahur aku sekeluagra pasti makan bersama, rasanya nikmat
sekali berkumpul.
Tapi sekarang hal itu tidak pernah
terjadi lagi. Ayah selalu pulang malam paginya pun dia berangkat pagi-pagi,
palingan hanya mengopi sarapan dia pasti langsung pergi. Ini juga dikarenakan
dia kuliah untuk S2 nya.
Ibu kini juga sibuk karena ada adik
baruku yang berumur 4 bulan yang harus dia urus. Aku kangen saat-saat kami
makan bersama, dengan makanan khas Lombok yaitu pelecing yang disajikan dengan
cobek. Kapan ya aku bisa makan bersama lagi.
Jam sudah menunjukkan pukul 7.00
malam. Ayah baru saja pulang aku langsung menghampirinya.
“ Ayah selamat pulang” ucpaku riang.
Ayah hanya tersenyum dan mengacak-acak rambutku.
“ Yah kita makan bareng yuk, kita
bikin pelecing hari ini”
“ Maaf ya Ki... ayah udah makan tadi
diwarung, lagian udah malem ayah capek” Ayah berlalu meninggalkanku, aku
sebenarnya agak kecewa tapi aku harus mengerti kalau ayah butuh istirahat. Ya
sudah aku tidak usah makan saja malam ini.
Setiap hari aku mencoba mengajak
mereka makan bersama, tapi ada saja yang tidak sempat. Mau pergi belanjalah,
latihan drumband lah, kerjaan masih banyaklah. Dan masih banyak lah lah yang
lainnya.
Suatu ketika aku punya ide memasak
untuk keluargaku, walaupun sebenarnya aku tidak suka masak. Tapi asalkan bisa
makan bersama yang lain tidak apalah. Kuputuskan hari sabtu berikutnya untuk
membeli bahan-bahan makanan yang akan aku buat besok minggu. Dengan bekal uang
yang aku tabung sendiri.
Keesokan harinya yang awalnya aku
berencana bangun pagi, eh aku malah kesiangan karena lupa menyalakan alarm di
Hpku, jadi batallah rencanaku karena semua sudah safapan pagi, aku kesal pada
diriku sendiri sambil mengacak-acak rambut. Zira adik pertamaku datang sambil
cengengsan.
“ Ihhhh kan Kira, pagi-pagi udah
diputusin pacar ya” sialan ni anak.
“ Awas kamu ya...” aku berusaha
mengejar setan kecil yang selalu saja mengganguku itu, tapi apesnya aku
terpeleset pempes Keni adikku yang paling kecil, dan akhirnya keningku terpaksa
harus berciuman dengan lantai dan rasanya enaaakkk sekali,e
Malam harinya aku lihat semua
anggota keluargaku sedang asyik dengan kegiatan mereka sendiri,aku baru aja
keluar kamar setelah mengerjakan pr. Aku lalu menuju ke dapur karena merasa
lapar. Saat aku ingin makan ternyata lauk sudah amblas semua. Sepertinya semua
sudah makan kecuali aku. Kuputuskan untuk membuat beberok yang aku sukai.
Dengan timun, tahu, dan tempe yang aku beli kemarin.
Saat akan membuat bumbunya,
kupandangi cobek yang kini ada didepan mataku. Dulunya cobek inilah yang selalu
menemani aku dan keluargaku makan bersama saat bulan puasa bahkan aku
membuatkannya sebuah nama yaitu M.Famcok, singkatan dari My Familys Cobek.
Aku lalu melanjutkan kegiatanku.
Memotong mentimun dan menggoreng tahu tempe. Setelah jadi aku duduk di lantai
dapur dan mulai makan tapi saat suapan pertama...
“ Eh Kira kenapa nggak
bilang-bilang kalau mau buat beberok”
ternyata yang datang ibu. Aku Cuma bengong, ibu lalu mangmbil nasi dan dududk
bersamaku untuk makan malam, dan yang tidak kuduga lagi Zira, Bik Adria ikut
makan beberok yang ku buat.
Aku tidak melihat Keni karena
sepertinya dia sudah tidur. Kini kami berempat sudah mengitari beberok yang aku
buat diatas cobek, namun masih ada yang kurang yaitu ayah. Saat pikiraanku agak
kalut suara motor ayah terdengar dari luar. Pintu dapur lalu terbuka dan
muncullah ayah.
“ wahh ayah dateng kayaknya pas
banget nih, baru pulang sudah ada beberok pasti sedap... kebetulan ayah bawain
kerupuk udang” Aku senang sekali,Ayah pun duduk dan ikut makan bersama aku dan
yang lainnya. Ini adalah malam yang begitu menyenangkan karena aku bisa makan
bersama dengan seluruh anggota keluargaku. Ini semua berkat M.Famco, coba saja
tidak ada dia aku tidak akan berfikit membuat beberok dan tidak mungkin aku berkumpul
dengan keluargaku seperti ini.
Memang benar kata orang, kebersamaan
di keluarga adalah hal yang paling menyenangkan dalam hidup ini dan hal yang
perlu dijaga, sekali lagi terima kasih M.Famco sang coberk pemersatu keluarga.
Penulis : R2
0 komentar:
Posting Komentar