Aku
dan Jihadku
Tokoh
Utama :
1. Zakaria
2. Mahesya
3. Lina
4. Ibu
Zakaria
5. Organisasi
ISIS (orang 1)
Tokoh Pembantu
1. Guru
1
2. Bu
Rini
3. Algojo
Bu Rini
SINOPSIS
Zakaria seorang anak SMA kelas dua,
menjalani kehidupannya yang penuh cobaan demi membahagiiakan Ibunya. Namun, cobaan
yang dia hadapi lama-kelamaan terus datang bertubi-tubi megahmpiri kehidupannya
yang sejak awal sudah sengsara. Kejadian ketika ia melihat ibunya berlutut
sambil menagis karena rumah yang disita membuat semua yang ada dalam diri
Zakaria hancur, ia putus asa, tak tau harus bagaimana, ketika itulah seseorang
datang menghampirinya, dan menjanjikan akan membantu ia mengembalikan
kebahagiaan ibunya asalkan ia mau berjihad dijalan Allah bersama orang-orang
yang menyebut diri mereka ISIS itu. Zakaria ia kosong itu, seakan terisi
kembali dengan angan-angan membukakan pintu surga untuk ibunya dengan berjihad
di jalan Allah. Namun, tragis jihadnya itu membawanya menjadi salah satu
tersangka bom bunuh diri.
OPENING
Tidaklah sama antara mukmin
yang duduk (yang tidak turut berperang) yang tidak mempunyai udzur dengan
orang-orang yang berjihad di jalan Allah dengan harta mereka dan jiwanya. Allah
melebihkan orang-orang yang berjihad dengan harta dan jiwanya atas orang-orang
yang duduk, satu derajat. Kepada masing-masing mereka Allah menjanjikan pahala
yang baik (surga) dan Allah melebihkan orang-orang yang berjihad atas orang
yang duduk dengan pahala yang besar. (QS. An-Nisaa`: 95)
Scene
1
Ibu :” Nak, ibu pesan sama kamu, kamu harus
menjadi orang sukses. Ibu beri kamu izin untuk melanjutkan sekolahmu di sekolah
negeri, SMA 1 Selong. Cuma satu yang ibu minta nak, rajinlah belajar dan kejar
impianmu, sesulit apapun rintangan itu. Doa ibu selalu bersamamu nak”
Zakaria :” Saya janji,bu. Saya tidak akan pernah mengecewakan ibu,
kebahagiaan ibu adalah segalanya untuk saya, nasihat ibu adalah petunjuk saya
dan senyuman ibu adalah hidup saya”
Ibu :” iya nak ibu percaya sama kamu.
Meski bapakmu meninggalkan kita, Allah selalu ada untuk kita nak, dan Ibu akan
selalu ada untukmu nak.”( mengelus kepala anaknya).
Scene
2
Masih terngiang di ingatan
Zakaria, percakapannya dengan sang ibu 1
tahun lalu. Ketika ia berjanji akan meraih mimpinya dan menjadi orang sukses,
demi membahagiakan sang ibu apapun cara dan resikonya. Namun, hidup tak pernah
berjalan seperti yang ia harapkan....
Zakaria :” Assalamualaikum bu”
Guru :”Waalaikumsalam......... Oh iya Zakaria, silahkan masuk
nak”
Zakaria :” Maaf bu, kata Sanji ibu memanggil saya?’
Guru :” Iya, betul....duduklah, ada yang ingin ibu bicarakan
dengan kamu”
Guru :” mmmm....Jadi sebelumnya begini Zakaria, ibu mendapat
laporan dari pihak TU, kalau kamu belum membayar tunggakan SPP selama 6 bulan
apa iitu benar?”
Zakaria :(tertunduk)” benar ibu”
Guru :” sebagai wali kelasmu,apa ibu boleh tau apa alasannya?”
Zakaria :” seperti yang ibu tau, keluarga saya dalam keadaan ekonomi
yang serba kekurangan bu. Sebenarnya 3 bulan lalu saya berniat membayar SPP namun,
tiba-tiba saja ada penagih yang datang
kerumah saya dan memaksa ibu saya untuk membayar hutang, mereka mengancam akan
menggusur rumah saya jika kami tidak membayar hutang bu”
Guru :” Bukankah, sekolah sudah memberikan bantuan untuk kamu
nak”
Zakaria :” Iya bu, tetapi itu semua tidak cukup
terlebih lagi saya harus membayar uang kos saya yang belum lunas. Satu bulan
ini pun ibu saya sering jatuh sakit, sehingga dia tidak bisa bekerja bu. Tapi
bu alhamdulillah besok saya bisa membayar SPP walaupun untuk 3 bulan dulu.”
Guru :” Ibu turut prihatin mendengar kabar tentang ibumu
Zakaria,baiklah tidak apa-apa meski hanya untuk 3 bulan, sisanya nanti saya
bicarakan dengan pihak TU kamu tenang saja, tapi..........karena peraturan
sekolah ibu tidak ada pilihan lain selain memberikan kamu surat peringatan yang
pertama.”
Zakaria :” iya terimakasi bu.........kalau begitu saya permisi
Assalamualaikum”
Guru :” walaikum salam”
Scene
3
Mahesya :( menatap laptop dengan serius)
Zakaria :” Assalamualaikum Sa, lagi apa?”
Mahesya :” Waalaikumsalam, eh? uwaaaaaa!!!(menutup laptop) Ya Allah
ngagetin aja Za”
Zakaria :” lagi ngeliatin apaan kok kayaknya serius sekali?”
Maheya :” ah..i-itu biasa... lagi baca materi biologi buat ulangan
besok..hahahaha”
Lina :” atau lagi nonton film 18 ++ buat bekal masa depan?”
Mahesya :” uwaaaaa!!! Sial nih anak, kapan nongolnya?”
Lina :” Cih dasar cowok Hentai....oiya, Assalamualaikum
Zakaria”
Mahesya :” HAAAH? Apa kamu bilang cewek jelek?”
Zakaria :” Waalaikumsalam Lin.......udah udah kalian stop bertengkar dong,
nggak enak diliatin tuh”
Lina :” oya guys, kalian udah baca berita belom tentang
pengeboman di Jakarta itu?”
Mahesya :” ah itu, aku juga udah liat, katanya lagi-lagi itu ulahnya
ISIS. Menurut berita yang aku baca pengeboman itu ternyata bom bunuh diri,
sedikitnya enam ledakan,
dan juga penembakan di daerah sekitar Plaza Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta
Pusat, DKI Jakarta.Total korbannya semua ada 7 orang.”
Lina :” Aku bingung, buat apa sih mereka melakukan itu? Katanya
Jihad sih? Tapi apa Islam mengajarkan kita berjihad dengan angkat senjata? Tidak
bisakan mereka berjihad dengan menebar cinta dan perdamaian sebagaimana ciri
khas Islam itu sendiri?”
Mahesya :” yah, kita nggak tau jalan pikiran meraka itu seperti apa, yang
jelas kita harus hati-hati, jangan sampai kita ikut-ikutan terpengaruh apalagi
sekarang banyak beredar isu kalau organisasi-organisasi itu lagi mengincar
remaja yang labil, ya kayak kita ini”
Zakaria :” mmmm maaf tapi, dr tadi kalian ngomongin apa ya?”
Lina dan Mahesya:”
huh?......hahahahaha”
Zakaria :” kok kalian ketawa sih? Kasi tauu dong”
Lina :” mangkanya baca berita dong, temenku yang ganteng.... ya
udah ntar aku ceritain, tapi nanti ya, udah waktunya masuk nih, nanti Pak CP
marah lagi kalo kita telat, ayok!!”
Scene
4
Keesokan harinya
Lina ;” Sa coba liat deh ini berita”
Mahesya :” Gafatar ( Gerakan Fajar Nusantara) sebuah organisasi
kemasyarakatan yang dianggap sesat.....hah ada ada aja.......udalah nggak usah
di pikirin, nggak penting”
Lina :” nggak penting gimana? Ini penting tau!!!”
Mahesya :” terserah deh, aku nggak peduli sama hal –hal berbau
Radikalisme kayak gitu. Eh Zakaria tuh, kok murung gitu ada apa ya?”
Lina :” Za....hei”
Mahesya :” Za kenapa kok kamu nangis?”
Zakaria :” kos-kosankku kemasukan maling Sa”
Lina :” Ha gimana ceritanya?”
Zakaria :” sepulang sekolah kemarin, aku sudah nemuin kalau kamar kosku
di obrak-abrik, uang untuk bayar SPPku juga diambil, semua di ambil, hp,
laptop, bahkan uang yang teman-teman sekelas kumpulkan untuk darmawisata minggu
depan juga amblas. Aku harus gimana?”
Mahesya dan Lina :” ya Allah!!”
Zakaria :” aku harus gimana sekarang?!! Aku bingung!! Kenapa musibah
selalu saja menimpa aku!! Kenapa harus aku selalu aku!! Bagaimana aku bisa
menjelaskan ini pada ibukku?”
Lina :” Aku sama Mahesya bakal mikirin jalan keluar untuk uang
darmawisata, dan lebih baik kalau kamu sampaikan secara baik-baik sama ibu
kamu, dia pasti ngerti...sepulang sekolah nanti kami temani kamu kerumah ya,
untuk bilang sama ibu kamu. Kami pasti bantu Za”
Zakaria :” iya makasi”
Scene 5
Di
rumah Zakaria, ternyata para algojo suruhan Bu Rini yang meminta uang pinjaman
yang di pinjam Ibu zakaria dilunasi tengah membotong barang-barang dari dalam rumah, sedangkan sang ibu hanya
bisa menangis sambil bersujud memohon di bawah kaki Bu Riniagar memberinya
waktu melunasi hutang Pemandangan itu telah membuat hati Zakaria hancur
berkeping –keping.
Ibu :”
tolong pak, saya mohon.......kasi saya waktu......jangan bawa barang-barang
saya paaak tolong. Bu Rini tolong beri saya kesempatan saya mohon!!!”
Zakaria :” Bu ada pa abu? Kenapa...rumah kita...di..”
Ibu :”
kasihani kami Bu Rini saya mau tinggal dimana? Tolong satu minggu saja”
Bu Rini :” waktu...waktu...waktu terus yang diminta! Uangnya kapan
dilunasi? Kalo kerjanya Cuma minta minta udah jadi pengemis saja sana sama
anakmu itu!’
Bu Rini :” Kalau memang tidak mampu mengembalikan uang orang, jangan
minjam dong bu. Saja jadi ikut berdosa, karena membiarkan ibu berdosa karena
ngutang sama saya!!”
Zakariapun
mengurungkan niatnya memberitau semua masalah yang tengan ia hadapi kepada
ibunya, mengingat pemandangan yang melukai hatinya tadi, melihat sang ibu
bersujud memohon di kaki orang. Kemudian berkat kebaikan hati salah satu
pamannya, akhirnya ibu Zakaria diizinkan untuk tinggal selama apapun yang dia
inginkan. Namun, satuhal yang jelas di telah membekas di hati zakaria, ia telah
gagal membuat ibunya bahagia, ia telah gagal menepati janjinya.
Scene
6
Orang 1 :” Ada apa dek, termenung disini sendiri?”
Zakaria :” saya lagi bertanya pada diri saya mas, apa lagi hal yang
tersisa yang bisa saya lakukan untuk membahagiakan ibu saya? Satu mminggu ini,
hal buruk selalu menimpa saya dan ibu saya, saya merasa putus asa mas, kenapa
Allah memberikan cobaan yang begitu berat kepada saya dan ibu saya. Saya Cuma
ingin membahagiakan ibu saya, tetapi apa? Yang saya bisa berikam hanya
kesengsaraan untuk beliau”
Orang 1 :” Ada satu cara agar engkau bisa membahagiakan ibumu dunia
akhirat dek, berjalanlah di jalan Allah, niscaya ibumu akan mendapatkan surga.
Berjihad mungkin satu-satunya cara yang bisa kamu lakukan untuk membahagiakan
ibumu”
Zakaria :” anda tidak bohong kan? Kalau saya berjihat di jalan Allah
saya pasti bisa membuat ibu saya masuk surga, semua itu benar kan?”
Orang 1 :” saya tidak bisa berkata apapun selain......Allah sendiri
yang telah menjanjikan itu didalam alquran”
Zakaria :” Mas tolong bantu saya, bantu saya berjihad di dajannya,
untuk ibu saya apapun akan saya lakukan untuk kebahagiaannya, ibu saya adalah
hidup untuk saya mas”
Orang 1 :” baiklah, besok datanglah ke tempat ini....kamu bagian dari
kami sekarang. Assalamualaikun”
Zakaria :” kalau boleh tau mas, “kami” yang mas makdukan apa?”
Orang 1 :” kamu pasti sudah sangan familiar mendengannamaini. Kami,..tidak
kita..tergabung dalam suatu oraganisasi, kita adalah ISIS”
Semenjak
pertemuannya dengan orang itu, Zakaria tidak pernah lagi muncul di sekolah
setelah seminggu lamanya. Hal itu membuat Lina dan Mahesya curiga.
Lina :” Sa gimana apa kata
buguru?’
Mahesya :”Hmmmm.......Buguru bilang dia sudah coba-berkali-kali
mengubungi rumah pamannya Zakaria, tapi belum berhasil juga, rencananya lusa
Buguru mau pergi langsung ke rumah pamannya Zakaria....Argggh kemana sih tu
anak!”
Lina ;’..........”
Mahesya :” Lin, kok bengong, apa ada yang buatkamu kepikirian? Aku bisa
baca dari raut mukamu, jadi lebih baik cerita aja sama aku’
Lina :’” Sebenernya Sa, aku denger desas desus, seminggu lalu
ada yang melihat Zakaria ngomong sama bapak-bapak di taman kota, mereka bilang
orang itu anggota ISIS yang lagi buron Sa.”
Mahesya :” Husss,, gosip itu mah, jangan dipercaya.....aku nggak percaya
Zakaria bakalan ikut yang kayak gitu, nggak mungkin!!!”
Lina :” tapi kan nggak ada salahnya kita cari tau Sa.”
Mahesya :” hmmm.......kalo gitu, kamu ada ide?”
Lina
dan Mahesya mencoba menyelidiki motif menghilangnya Zakaria bersama. Dengan
aksi yang agak nekat, mereka bahkan meminta bantuan dari pihak kepolisian untuk
memberi info terkait organisasi Isis yang tengah dikabarkan berkeliaran di
daerah lombok. Awalnya memang sulit, namun usaha takkan berbohong pada
hasilnya.
Mahesya :” Zakaria!!”
Zakaria :” Kalian? Ngapain kalian disini?”
Mahesya :” Eh brengsek seharusnya aku yang nanya, apa-apaan baju mu ini!!
Ini apa???( memegang bed bertuliskan ISIS di tangan kanan Zakaria)”
Zakaria :” ini kebangganku sekarang Sa, udah aku nggak mau cekcok sama
kamu, mending kalian pergi”
BUAAAK....Mahesya meninju
Zakaria, telak di wajah.
Mahesya :” Sadar Za!! Sadar!! Apa yang kamu lakuin ini salah Za!!”
Zakaria balik meninju Mahesyam
tapi kali ini duakali dipat yang langsung membuat Mahesya tersungkur ke tanah.
Lina :” Zakaria, tolong cukup. Kamu kenapa Za? Kemana Zakaria
Sukmana yang kami kenal? Kenapa kamu harus terjerumus bersama mereka Za?’
Zakaria :” Ini jalan yang aku pilih Lina, aku lakukan ini demi ibuku
tercinta. Dengan aku berjihad di jalan Allah, aku telah membukakan pintu surga
untuk ibuku”
Lina :” Jihad? Apa dengan
berjihad seperti ini ibumu akan bahagia!!”
Zakaria :” Tentu!! Pasti!! Allah sendiri yang menjanjikannya dalam
AlQuran”
Lina :” Tapi apakah Allah meminta kita melakukannya dengan
jalan kekerasan? Nggak Za...nggak!! ini( mengambil buku dan pulpen dari tas)
dengan ini kamu harusnya bejihad Za, dengan ilmu, dengan sekolah, dengan menjadi
orang sukses!! Baru kamu bisa membahagiakan ibumu!!”
Zakaria ;( mengambil buku dari tangan Lina, merobeknya dan menarik
kerah Lina sambil berteriak)” Memangnya kamu tau apa?!!!!”
Mahesya :” Stop Za!! Udah gila apa kamu?”
Zakaria :” Gila? Hahahahahaha? KALIAN YANG GILA!!! Ilmu? Sekolah? Apa
itu semua bisa buat ibuku bahagia? Malah sebaliknya!! Itu yang membuat ibuku
menderita!! Katanya sekolah gratis, tapi SPP terus di tarik dari siswa, belum
lagi uang pembangunan, uang imtaq sumbangan segala macem!!! Aku bukan anak
orang berkecukupan seperti kalian yang tinggal menengadahkan tangan seperti
pengemis kepada orang tua kalian lalu mendapat uang. Berpoya-poya dengan segala harta. Tapi aku
dan ibuku.....kami selalu menderita, karena kami miskin kami selalu dikucilkan.....ibuku
tidak pernah bahagia selama hidupnya, tidak pernah bisa seperti orang tua
kalian yang bisa naik mobil, beli baju baru, makan di restoran mahal. Ibuku
bahkan memikirkan uang makan untuk hari kemudian saja susah!!! “
Mahesya :” Bukan begitu Za”
Zakaria :” Bukan apa? Kalian menyuruh aku kembali kesekolah dimana
hanya ada orang-orang yang menganggap aku pencuri padalah aku yang jadi korban,
hanya karena aku miskin.....seenaknya aku dituduh mencuri.”
Zakaria menghela napas lelah, hening sejenak
kemuadian ia berbalik arah hendak pergi.
Lina:” Za
tolong, aku mohon........jalanmu salah Za, itu bukan jalan yang benar”
Zakaria :” DIAAAM!!! Jangan lagi kalian
bicara atau.....( menodongkan senjata).....kalian tidak akan pernah mengerti
sekuat apaun kalian coba untuk mengerti, dunia ini sudah tidak ada lagi cinta
yang hanya ada dusta. Ini jalan yang aku pilih.....orang menghalangi jalanku
akan aku habisi..bahkan kalian sekalipun”
Mahesya :” Baiklah kalau memang itu maumu,
tapi satu hal Za.......aku yakin ibumu akan menagis mendengar hal ini”
Zakaria :” hmmm, terserah kalian mau berkata
apa tapi ini takdirku......Aku dan
Jihadku”
Kemudia Zakaria pergi berlalu meninggalkan kedua
temannya tanpa menoleh kebelakang sedikitpun. Semenjak hari itu mereka tidak pernah
bertemu Zakaria kembali namun 4 hari kemudia, terjadi pengeboman di 4 kota
secara bersamaan di Pulai Jawa, bom buhun diri, dan salah satu pelaku bom itu
adalah....Zakaria.
Ending
Zakaria
:” Ya Allah aku lakukan ini demi ibuku, demi membahagiakannya Ya Allah, aku
memang tak bisa membahagiakannya di dunia.....tapi berikanlah ia jalan masuk
menuju surga dengan jihadku ini Ya Allah...ALLAHUAKBAR!!!!”
GUBAHAN : R2